menu melayang

Kamis, 29 Januari 2015

Pendiri WhatsApp, Dari Gelandangan Menjadi Milliarder




Sobat-sobat netizen dimanapun kalian berada, kali ini saya akan berbagi cerita tentang salah satu pendiri startup sukses — yang dulunya hidup serba kekurangan. Dia adalah si pendiri WhatsApp bernama Jan Koum.
Percaya atau tidak perjuangan yang berat harus dilalui oleh Penemu Aplikasi WhatsApp yaitu Jan Koum — dimana pada saat sebelum ia menjadi milyarder — ia merupakan seorang gelandangan. Namun akhir-akhir ini namanya mendadak melesat menjadi milyarder baru ketika aplikasi buatannya yang bernama Whatsapp dibeli oleh raksasa media sosial — yaitu facebook, dengan harga yang sangat fenomenal yaitu 16 Milyar dollar AS. Wow!!
Dulunya Jann Koum hidup serba susah dengan hanya mengandalkan subsidi dan jatah makan yang ia terima dari pemerintah setempat bersama warga Amerika lainnya yang senasib dengannya. Tiap hari ia harus mengantri untuk mendapatkan jatah makan gratis. Bahkan tempat tidurnya terkadang beralaskan tanah dan beratapkan langit (layaknya gelandangan) — bukan di apartemen seperti orang Amerika kebanyakan. Dan hal tersebut sudah merupakan hal yang biasa dilalui oleh Jan Koum.
Dengan bekerja sebagai tukang bersih-bersih atau cleaning service di sebuah supermarket — sudah cukup bagi Jan Koum saat itu untuk menyambung hidup dan memiliki penghasilan yang mungkin cukup baginya. Jan Koum merupakan orang yang pantang menyerah ketika kesulitan datang menghapirinya, bahkan ibunya ketika itu di diagnosa terkena penyakit kanker.
Ia kemudian bertekad untuk melanjutkan kuliahnya di San Jose University sambil mencari penghasilan tambahan yang mungkin cukup baginya untuk menyambung hidup serta biaya kuliahnya.
Ketika kuliah di San Jose University, ia amat menyukai belajar programming. Ketika itu ia berada dalam jalur drop out (DO) dari kampusnya. Ia belajar programming secara otodidak dimana dunia programming merupakan passion dirinya — sehingga dia rela melepaskan kuliahnya demi fokus dibidang tersebut.
Meskipun berstatus drop out dari kampusnya dan tanpa berbekal ijazah, Koum kemudian nekad melamar kerja di Yahoo.
Kemampuan Jan Koum dalam hal programming makin hari semakin baik. Dan ternyata nasib baik kemudian menaunginya, Yahoo menerimanya sebagai karyawan. Posisi Jan Koum waktu itu adalah sebagai engineer di Yahoo.
Selama 10 tahun Koum berkerja di Yahoo, dan ia juga berkembang pesat disana — dikarenakan passionnya yang sesuai dengan bidang perkerjaanya.
Seiring berjalannya waktu, Koum kemudian bertemu dengan Brian Acton (salah satu pendiri whatsapp) yang kemudian kelak menjadi partner atau kawannya dalam membuat aplikasi Whatsapp.
Bersama Brian Acton, Jan Koum kemudian memutuskan untuk mengudurkan diri dari Yahoo meskipun ia sudah lama berkerja disana. Dari Yahoo, Koum kemudian mencoba untuk melamar kerja di Facebook — yang ketika itu merupakan layanan media sosial (buatan Mark Zuckerberg) yang tengah naik daun di dunia Internet.
Meskipun dibarengi dengan semangat untuk berkembang dan juga belajar, namun ternyata facebook tidak menerima lamaran kerja yang diajukan oleh Jan Koum. Kalau dipikir-pikir, Facebook mungkin sekarang menyesal karena telah menolak lamaran kerja Jan Koum dan juga Brian Acton, sebab aplikasi WhatsAppnya sendiri (saat ini) dibeli oleh Facebook dengan harga yang fenomenal. Ditolak facebook inilah yang kemudian membuat Jan Koum dan juga Brian Acton bertekad dan berusaha keras untuk merancang dan membuat aplikasi pesan Whatsapp yang sekarang sangat fenomenal.
Sekarang ini, Aplikasi buatan Jan Koum yaitu Whatsapp menjadi aplikasi yang paling fenomenal dengan memiliki pengguna yang paling banyak di dunia. Aplikasi Whatsapp mengalahkan aplikasi pesan blackberry messengger dan juga aplikasi pesan lainnya dalam hal jumlah pengguna terbanyak di dunia.
Dari tingkat kepopuleran aplikasi whatsapp inilah — yang kemudian menjadikan facebook mengakuisisi aplikasi buatan Jan Koum dan Brian Acton tersebut. Pembelian dilakukan dengan jumlah yang fantastis, yaitu sebanyak 16 Milyar Dollar AS atau sekitar 220 trilyun Rupiah. Angka yang amat fantastis bukan…
Inilah yang kemudian menjadikan Jan Koum dan Brian Acton (mendadak) menjadi seorang milyarder baru. Padahal salah satu dari mereka yaitu Jan Koum, dulunya merupakan seorang gelandangan. Dengan tekad yang penuh semangat dan juga pantang menyerah ia kemudian berhasil mengubah hidupnya menjadi lebih baik.
Di saat sukses seperti sekarang inilah yang kemudian membuat Jan Koum biasa pergi ke tempat dimana ia pernah menjadi gelandangan pada waktu dulu untuk mengingat masa masa susahnya waktu itu. Ia menangis ketika waktu itu tidak punya uang dan terbiasa mengantri untuk mendapatkan jatah makan gratis. Ia juga mengingat ibunya yang kini telah tiada dikarenakan mengidap penyakit kanker dan ibunya pernah menjahitkan baju untuknya dikarenakan tidak punya uang.
Ia berjuang dengan tekad yang pantang menyerah dan penuh semangat untuk mengubah nasibnya dari seorang gelandangan yang kemudian menjadi seorang milyuner baru. Jan Koum dengan kesuksesan yang ia raih sekarang bersama aplikasi buatannya yaitu whatsapp ini berhasil membuktikan bahwa ia tidak pernah putus asa dan tetap tabah untuk menjalani kerasnya hidup. Sebuah perjuangan hidup yang amat inspiratif untuk diteladani.
Semoga Bermanfaat bagi sobat-sobat netizen sekalian.
Baca Juga

Back to Top

Cari Artikel

Artikel Terbaru