menu melayang

Kamis, 29 Januari 2015

Ternyata Indonesia Sudah Bisa Ekspor Senjata, Kapal Perang dan Pesawat Tempur


indo defence 2014


Sobat-sobat netizen dimanapun kalian berada, ada kabar gembira! Indonesia kini bisa ekpor senjata, kapal perang dan pesawat tempur!
Sungguh luar biasa artikel yang saya baca beberapa hari yang lalu. Artikel tersebut bercerita tentang berbagai produk senjata buatan Indonesia yang dipamerkan dalam sebuah pameran alutista Indo Defence 2014 beberapa waktu yang lalu. Berikut fakta yang terjadi pasca pameran tersebut:

1. Timur Tengah pesan machine gun buatan Indonesia
PT Danan Armaments Technology, salah satu produsen senjata dalam negeri — mampu membuat machine gun kelas dunia. Machine gun bernama eli gun ini diproduksi bekerjasama dengan Italia.
“Kita sudah bisa membuat senapan mesin kerjasama antara Indonesia dan Italia. Eli gun ini dimaksudkan untuk keperluan militer,” kata Dirut Danan Armaments Technology Dananjaya Trihardjo di JIExpo Kemayoran Jakarta, Jumat (7/11).
Dia menyatakan eli gun ini telah diuji coba dipasang di helikopter. Proyeksi ke depan eli gun dapat juga diintegrasikan ke kapal laut.
“Ini bisa diintegrasikan ke helikopter Bolco dan rantis (kendaraan taktis). Ke depan sudah bisa diintegrasikan pada kendaraan tempur termasuk kapal,” terang sang dirut.
Lanjut dia, kecepatan melontarkan peluru dapat mencapai ribuan butir per menit. Harga senjata ini pun mencapai ratusan ribu dolar.
“Dengan kecepatan eksternal (pakai baterai), bisa keluarkan peluru 30-50 per detik dan 3.000 peluru per menit. Harganya di atas USD 150.000 tapi di bawah USD 300.000,” terang dia.
Selain itu, dia mengungkapkan eli gun sudah dipesan oleh negara di kawasan timur tengah.

2. Indonesia ekspor kapal perang ke Filipina
Sobat-sobat netizen, akhirnya Indonesia mampu mengekspor kapal perang ke negara lain. Ekspor PT PAL ini merupakan pertama kali dalam sejarah industri pertahanan Indonesia.
“Ini kebanggaan karena pertama kali Indonesia mengekspor kapal perang, kita ekspor ke Filipina. Namanya kapal perang jenis SSV (strategic sealift vessel) setipe dengan LPD (Landing Platform Dock),” kata Kepala Project SSV Turitan Indaryo di JIExpo Kebayoran Jakarta, Kamis (6/11).
Dia menyatakan Filipina telah memesan dua buah kapal perang jenis SSV ini. Harga dua kapal tersebut pun mencapai Rp 1 triliun.
“Ke Filipina jual 2 unit hampir 1 triliun harganya. Kelebihannya bisa repair 2 kapal di dalam, sekelas LCU,” terang dia.
Menurutnya kapal perang tersebut mampu mengangkut ratusan prajurit. Kapal ini pun dilengkapi persenjataan untuk pertahanan diri.
“Krunya 120 orang dan bisa menampung tentara 500 orang. Dilengkapi senjata kaliber 76 mm,” terang dia.
Masih menurutnya, kapal perang SSV ini akan diproduksi tahun depan. Kapal yang sudah selesai kontrak jual-beli tersebut diharapkan diminati banyak negara.
“Start produksi Januari 2015, sekarang masih design. Intinya PT Pal bisa bangun sesuai dengan harapan yang diminta,” tutup dia.

3. Belgia beli pesawat militer buatan PT Dirgantara Indonesia
Pesawat terbang serba guna buatan PT Dirgantara Indonesia (DI) akan dibeli oleh Belgia. Salah satu negara dari benua eropa ini kepincut membeli dua pesawat seharga puluhan juta dollar tersebut.
“PT Dirgantara Indonesia sudah menandatangani kontrak pembelian pesawat, dengan perusahaan Finance AD Trade Ltd dari Belgia. Ada 2 unit pesawat CN 235-220 — yang satunya (harga)sekitar 22 juta USD,” kata staf pemasaran PT DI, Teguh Graito di JIExpo Kemayoran Jakarta, Kamis (6/11) lalu.
Dia menyatakan pesawat buatan Indonesia ini mempunyai banyak keunggulan. Pintu belakang yang lebar memungkinkan untuk mengangkut pasukan dan berbagai macam barang.
“Keunggulannya punya ramp door (pintu belakang yang lebar). Dengan ini pesawat bisa untuk serba guna, seperti pasukan, truk, atau bisa untuk terjun payung (droping), dan bisa angkut kargo untuk kendaraan ringan,” terang dia.
Menurutnya pesawat ini pun dapat digunakan untuk patroli di perairan. Jika dipasangi sebuah radar, maka pesawat tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan kapal selam.
“Bisa untuk medical evacuation saat bencana, bisa untuk patroli, bisa dilengkapi dengan kamera, radar, dan infrared. Sehingga bisa deteksi kapal penyelundupan dan untuk deteksi kapal selam,” ujar dia.
Selain itu, pesawat serbaguna buatan PT DI ini juga dapat menjadi pesawat perang — jika dipasang senjata. Namun, Belgia memilih memesan pesawat jenis angkut saja.
“Bisa ngeluarin flare dan dipasang senjata torpedo multi weapon pod juga esm (sensor penerima frekuensi intelijen). Untuk Belgia lebih (memesan) pada pengangkut dan kargo,” tutup dia.
Bagaimana sobat-sobat netizen, apakah ada rasa bangga dalam diri kalian atas pencapaian yang ditorehkan oleh negara kita yang tercinta ini? Jawabannya pasti IYA!
Salam Kreatif

(Sumber: merdeka.com)
Baca Juga

Back to Top

Cari Artikel

Artikel Terbaru